Pembunuhan
di Villa
“SUHU YO!!!!!!”
“SUHU YO!!!!”
Pagi itu ada suara pintu
yang mengetuk dalam ke rumah ini lagi. Suaranya begitu panik sehingga
membangunkanku dengan segera. Akupun segera membukakan pintu itu dan terlihat
muka seorang yang sepertinya begitu ketakutan dan panik.
“ada apa pagi-pagi begini?”
“Tolong bantu saya suhu Yo,
kumohon cepat anda ke vila Cendana itu”
“ada apa ?”
“ada peristiwa pembunuhan”
Suhu Yo tiba-tiba muncul
dari belakangku.
“aku rasa kita tidak punya
banyak waktu dit”
Segera setelah itu Suhu Yo
segera bergegas. Hal ini bukan pertama kali suhu yo melakukan pekerjaan dan
pangilan mendadak ini. Banyak kasus lain yang pernah dia juga alami. Di perjalanan menuju tempat kejadian.
Suhu yo mulai Bertanya-tanya bagaimana kasus sebenarnya.
“Terjadi pembunuhan di
Villa yang hanya dihuni oleh pasangan suami istri, maaf sebelumnya perkenalkan
nama ku adalah Max”
“ baik max, Bagaimana
Rinciannya?” tanya Suhu Yo bertanya dengan tenang
“Sang suami meninggal di
tempat dan sebenarnya tersangka utamanya sudah ditangkap”
“kalo begitu buat apa kamu
memangilku?”tanya suhu yo sopan
“Karena tersangka utamanya
adalah adik saya adik saya tidak mungkin membunuh pria itu dia bahkan tidak
bisa membunuh hewan. Aku harus akui memang dia pernah terliat lembah hitam dia
menjadi pencuri tapi saya berani taruhan dan yakin dia tidak akan membunuh”
“Lalu bagaimana dia bisa
menjadi pelaku?” Tanyaku keheranan
“Jadi waktu kemarin
sebenarnya adalah waktu aku menjemput dia dari kota besar. Akan tetapi aku
tidak bisa menjemputnya. Dikarenakan Istriku tiba-tiba sakit. Dan kemarin hujan
deras. Waktu kemarin aku tidak berpikir macam-macam. Tapi setelah aku
mengantarkan istriku dia
juga belum dating aku berpikir mungkin dia menginap di
dekat stasiun kereta karena memang cuaca dan keadaan tidak mendukung”
“lalu bagaimana?”tanyaku
penasaran
“dia menjadi pelaku
pembunuhan dengan pisau dan korban yang berada di sampingnya”
Akhirnya kita pun sampai
pada rumah itu.
Rumah yang memang cukup
menyeramkan akan tetapi berada pada daerah padat dikota.cat-cat yang
mengkelupas. Jarak kiri dan kanan dari rumah ini memang tidak ada orang.
Suhu Yo. Turun dan melihat
ke sekeliling..
“adikku sudah dibawa ke
kantor polisi katanya lebih baik kita kesana terlebih dahulu suhu”
Kita segera berjalan lagi
meningalkan rumah yang baru saja menjadi tempat berdarah dimana terjadinya
pembunuhan
--------------------------
“perkenalkan nama saya Suhu
Yo, Kakak ku yang memangil aku untuk kesin. Nama kamu adalah john bukan?”
Kita sekarang berada di
ruangan intrograsi. Di kantor polisi. Ruang introgasi ini diberikan kepada
kami. Karena kami diangap bisa membuat pihak kepolisian membuat dia mengaku
bahwa dia adalah pelakunya.
“Percayalah kepadaku aku
bukan pelakunya. DEMI ALLAAHH” kata dia merengek.
Mata yang meminta penuh
empati akan tetapi ini mungkin adalah mata yang mengeluarkan tatapan pembunuh
yang kejam.
Suhu yo dengan tenang
mengamti semua gerak-gerik dari John. Mata suhu yo seperti seorang elang yang
melihat korbannya. Dengan tenang suhu yo bertanya “ kalo begitu bagaimana
cerita yang ingin kau sampaikan?”
John pun akhirnya segera
berkata
“kemarin itu adalah hari
dimana aku akhirnya baru pulang dari kota besar. Aku telah mencoba peluang di
kota besar akan tetapi ternyata gagal. Akhirnya mungkin benar yang kakaku bilang
mungkin aku akan membantu dia di desa ini aku meminta kakak ku. Aku pun kembali
kemarin ketika sampai aku ternyata kakak yang harusnya menjemputku juga tidak
bisa hadir. Akhirnya aku berdiam di stastiun ketika aku berpikir aku akan
bermalam di stasiun tiba-tiba dewi fortuna atau kesialan dating menghampiriku.
Seorang laki-laki dan istrinya yang beda umurnya sekitar 20 tahunan dating
kepadaku dia berkata dan menawarkan kepadaku daripada kamu bermalam disini
bagaimana dengan menginap di rumahku. Laki-laki itu memang baik sekali . dia
tidak menaruh curiga sedikitpun kepadaku. Beda dengan istrinya yang berkata apa
kamu sudah gila membiarkan orang yang tidak dikenal untuk masuk ke rumah kita
tapi pria itu malah meyakinkan bahwa keadaan sedang hujan kasian kalo dia tidur
disini. Dan karena aku berpikir cuaca telah hujan Akhirnya akupun mau untuk
kerumahnya”
“disana aku
diperlakukan dengan sangat aik seolah-olah aku adalah anggota keluarga dari
lelaki itu dia memberiku makan dan membiarkan aku tidur di ruang tamu di lantai
atas. Laki-laki itu mempunyai ruang kerja juga di lantai 2 dekat dengan tangga”
“boleh kau gambarkan denah
rumah itu?” suhu yo meminta
Dia segera mengambarkan
dengan tangan kirinya. Gambar yang seadanya itu memang tidak terlalu buruk
dalam taraf kita masih bisa memahami denah itu aku raas pemuda bernama john
ini memang tidak punya bakat untuk
mengambar.
“pada malam itu aku
mendengar bunyi”
“gedubrak”
“Dari ruang sebelah awalnya
aku tidak begitu peduli tapi bunyi teriakan dari ruangan itu. Akhirnya
membuatku penasaran. Akupun melangkah keruangan kerja bapak itu. Dan disana aku
melihat seorang dengan memakai topeng dan dengan bapak-bapak itu sudah
terkapar. Orang bertopeng itu langsung segera mau menyerangku juga.tenaganyan
cukup besar. Kita akhirnya terjatuh dan aku menendang dia sekuat tenaga dia
terjatuh melepaskan pisau yang dia pegang. Dengan naluriku bertahan hidup aku
segera mengambil pisau itu. Sang pria bertopeng segera mau berlari dan aku
menariknya sekuat tenaga bajunya sobek dan disebelah kanan ada sebuah tato
berlambang malaikat bewarna hijau. Dia menendangku dan segera kabur. Aku ingin
segera menangkapnya akan tetapi aku memilih untuk mengawatirkan korban. Tapi
sayangnya nyawa korban sudah tidak terselamtkan.
Ketika aku sedang meratapi
dan berteriak “siapapun tolong PANGILL POLISI” tiba-tiba polisi datang dan
berkata “jangan bergerak” mereka menduga akulah yang melakukan pembunuhan
terhadap pria itu pisau pembunuhan itu ada sidik jari tanganku dan tidak ada
bukti orang masuk dari dalam. Yang menelpon adalah istrinya yang tidur di
lantai bawah.
“Pembunuh”
Dan itu adalah teriakan
dari istrinya yang memagilku begitu
Begitu kau mendengar
ceritanya tentu polisi juga bertanya hal yang sama dan juga telah menceritakan
hal yang sama kepada kami polisi juga menemukan bahwa waktu kemarin hujan pada
saat malam itu akan tetapi tidak menemukan bekas air atau tanah yang masuk dan
tidak ada kerusakan di pintu-pintu yang ada. Secara logika apa yang disampaikan
oleh John ini rasanya agak sedikit mustahil dilakukan bagaimana mungkin orang
luar bisa masuk tanpa merusak. Aku berani yakin dia adalah orang yang ingin
mencuri lagi dari rumah itu. Melihat dia mempunyai background pencurian. Dan
mungkin ketika dia sedang melakukan dia membangunkan bapak yang memiliki rumah
dan pencarian berujung dengan perkelahian antara 2 orang dan akhirnya pemilik
rumah terbunuh akan tetapi karena terlalu berisik membangunkan istri yang
mempunyai rumah.
Pasti begitu. Tapi kalo
mendengar dari john masih ada sesuatu yang merasa mengganjal. Mata yang
seolah-olah sangat sedih. Mata yang berusaha meneriakan ketidakadilan yang dia
rasakan. Ada dua hal yang pasti apakah john ini jago berakting atau memang
mungkin dia bukanlah pelaku sebenarnya.
Suhu Yo hanya diam. Setelah
mereka bercerita.
“Kumohon Percaya kepadaku”
Suhu yo terdiam dia melihat
jam tangan yang dia punya. Kamu tahu pak john.
“Dalam proses membuat orang
percaya. Sebenarnya seorang itu harus meragukan orang itu dahulu tersebut untuk
mengenali orang itu lebih dalam. Dan aku akan terus melakukannya. Aku akan
terus meragu kepada kamu dalam proses menuju aku percaya kepadamu”
“jadi kau percaya
kepadaku?”
“Boleh kubilang bahwa aku
ingin percaya”
“Terima kasih”
Setelah itu Suhu Yo. Pergi
meninggalkan john dan aku mengikutinya.
“apa kau mempercayainya
Suhu Yo” kataku sambil bertanya kepaa suhu Yo
“Seperti yang aku bilang.
Aku masih mencurigainya tapi aku akan memberi tempat kepada Kenyataan”
“maksudnya”
“memang ketika kita sudah
ditempatkan bahwa menentukan bahwa dia adalah pelaku akan tetapi aku tidak ingin melakukan hal itu
dengan terburu-buru aku ingin memastikan bahwa dia memang pelakunya 100% dan
kalo masih ada 1% kemungkinan bahwa dia
bukan pelakunya aku ingin itu sejelas-jelasnya”
“kamu mengerti maksudku
kan?”
Kita ke sebuah rumah sakit.
Suhu Yo bertanya ke sebuah suster. “dimana ruang mayat. Dan dimana mayat bapak
Andrew”
“ohh korban tadi pagi ya?”
“aku kasihan dengannya dia
adalah orang yang baik” Suster itu menimpalinya
Suhu Yo terdiam
“bahkan orang baik ini
meningal karena kebaikannya” Suster itu menimpali
Akhirnya suster itu
menunjukan tempat mayat dan melihatkan sebuah mayat yang mengalami tusukan di
dada sebelah kiri. Dan berapa benturan di muka bapak Andrew ini. Suhu Yo memperhatikan
tapi aku tetap tidak menemukan apa yang mau dcari oleh Suhu Yo. Dia dan
pemikirannya.
Hujan kembali lagi pada
Sore itu.
Seolah Suhu Yo sudah
mendapatkan apa yang ingin dia dapatkan. Iya segera menuju ke rumah dari sang
korban. Dia melihat sang Istri dan keadaan rumah yang sedang ramai yang ingin
menyampaikan bela Sungkawa terhadap bapak Andrew. Akan tetapi rumah itu sama
sekali tidak boleh dimasuki dulu masih ada Police Line walaupun katanya
pelakunya sudah keahuan.
“Halo Ibu Maria, Saya
adalah Suhu Yo. Seorang yang sedang menyelidiki kasus suami anda” Sapa Suhu Yo.
Tapi wanita itu mengangkat
tangannya dan dia sepertinya masih bersedih sekali karena kehilangan suaminya.
“Saya turut berduka atas
kehilangan suami anda” kata suhu Yo
“saya juga turut berduka
cita ibu maria”
“bolehkah saya memeriksa
sekeliling rumah ini”
Suhu Yo mulai mengeledah
semua ruangan ini dari lantai 2 dan sekelilingnya. Suhu Yo mulai menggerakan
semua yang tidak aku mengerti apa yang dia cari tapi aku tahu yang pasti
sahabatku ini pasti sedang menyambungkan semua benang merah yang ada.
Sudah hamper 2 Jam Suhu Yo
menyelediki dan akhirnya dia menemukan sesuatu di halaman belakang yang banyak
rumput ini.
Dia tersenyum.
Senyum yang seperti senyum
kemenangan seorang anak kecil yang telah berhasil menyelesaikan puzzle yang
dibelikan ayahnya.
“ayo adit. Aku rasa urusan
kita sudah selesai disini”
“ kita mau kemana Suhu?”
“aku rasa kita akan
menginap selama beberapa hari dulu disini”
Akhirnya kita mencari hotel
yang berada di dekat hotel sini.
Selama
Seminggu akhirnya kita berada di dekat hotel disini akan tetapi kita tidak
melakukan apa-apa. Akan tetapi setiap malam Suhu Yo keluar dan kembali tengah
malam akan tetapi dia tidak memberi tahu apa yang dia lakukan. Max pun sudah
muncul dan mempereingatkan bahwa dia hanya punya waktu 1 minggu karena setelah
itu dia berada di persidangan.
Sampe
akhirnya kita ke rumah itu lagi.
“Ibu
Maria bolehkah kita bicara sebentar”
“bagaimana
Suhu Yo?”
“Besok
adalah hari dimana orang yang menjadi pelaku pembunuhan suami anda terungkap”
“yah
aku harap dia mendapatkan yang seharusnya dia dapatkan” timpal bum aria
“yah
kecuali kalo dia memang pelakunya seperti yang dilakukan pada pembelaannya maka akan terlihat sangat menyakitkan bagi dia”
“Bagaimana
maksud anda suhu Yo?”
“yah dia adalah orang kidal
akan tetapi tusukan yang diterima oleh Bapak Andrew ada luka tusukan di dada
Kiri, agak janggal bukan seharusnya tusukannya akan lebih mudah kalo di
menggunakan tangan terkuatnya apalagi ketika itu sedang beradu kekuatan dengan pak
Andrew dan entah kenapa saya Cuma merasakan bahwa dia bukan pelakunya”
Aku
terkaget begitu juga. Dengan ibu maria dia pucat pasi.
“maksudnya bagaimana?” ibu maria berkata tambah kaget
“bagaimana jika pelakunya adalah orang lain?”
“tapi bukannya polisi sudah
menjelaskan kepada anda bahwa tidak ada usaha masuk dari luar. Bahkan waktu itu
hujan deras. Jejak kaki seseorang akan mudah terlihat jika ada orang yang masuk
apalagi tidak ada kerusakan. Bagaimana mungkin caranya orang itu masuk”
“Kalo dilihat memang
mustahil Ibu Maria akan tetapi bagaimana kalo misalnya pelakunya itu sudah
berada di dalam Rumah”
“ibu maria terdiam”
“pelakunya sudah berada di
dalam rumah itu sebelum hujan itu tiba”
“Tapi tidak ada kerusakan
pintu sama sekali bukankah polisi sudah menjelaskan itu semua kepada anda suhu
yo”
“itu mudah sekali bu maria”
“tentu saja ada orang dalam
yang membantunya kau adalah orang itu Bu Maria”
“dan itu yang menjelaskan
kenapa di pintu belakang hanya ada satu jejak keluar”
Bu maria terdiam.
“Apa buktinya kalo aku
adalah pelakunya.”
“Tentu buktinya tidak akan
lengkap. Tapi ini adalah kota kecil. Kau tahu apa kebiasaan orang yang
melakukan kejahatan setelah mereka berhasil menyelesaikan kegiatan. Mereka akan
lebih sering bertemu bu maria untuk menutupi kejahatan mereka membuat scenario
yang membuat mereka semakin berhasil. Kau mungkin tiak sadar bahwa aku selama
ini telah mengikutimu selama 1 minggu belakangan ini dank au sudah 3 kali
berkunjung ke kota sebelah. Dimana tempat bisnis suami berkembang. Aneh bukan
seorang yang telah kehilangan harusnya berada di rumah dan merasa kehilangan
akan tetapi anda lebih terlihat seperti orang yang panic. Duguanku ternyata
benar kau bertemu dengan pria tampan bertato malaikat bewarna hijau. Adalah
bawahanmu bernama Marco kan. Jangan berpikir aku mengikuti dia dan menunggu dia
membuka baju. Mudah sekali bahwa kita berada di kota-kota kecil. Dimana tukang
tato itu sedikit. Jadi sangat mudah untuk menanyakan siapa saja yang pernah
membuat tato itu”.
“Kau tidak punya bukti
bukan?” Sanggah ibu maria
“Tentu tidak untuk saat
ini. Tapi segera polisi akan segera menyelidiki Marco. Melalui penyelidikanku
dan persidangan bisa ditunda.”
“Kau Tahu sebenarnya aku
tidak pernah ada niat untuk membunuhnya” tiba-tiba air mata maria keluar.”Tapi
aku memang tidak pernah ada rasa cinta untuk pria ini. Aku tidak akan pernah
mencintai orang yang mengangap diriku hanya sebuah pajangan yang dipamerkan
untuk acara-acara”
Hening lama berkepanjangan
“Aku tahu dia tidak pernah
mencintaiku. Aku hanya mencintai Marco tapi aku sebenarnya tidak berencana
untuk membunhnya marco yang menginginkan bahwa setelah dia terbunuh maka semua
warisan akan didapatkan olehku tapi entah kenapa aku masih merasa sedih
kehilangan Andrew”
--------------------------------
“Terima kasih” Jon dan Suhu
Yo berterimakasih kepada Suhu Yo.
“yah sama-sama
mengungkapkan kebenaran memang tugas seorang detektif bukan” kata suhu yo
Sambil membuka Koran dengan
headline Pembunuhan kejam Andrew
direncanakan oleh istrinya sendiri
“Ada apa adit?” Tanya suhu
Yo kepadaku
“entahlah aku Cuma merasa
bingung kenapa bisa Maria yang merasakan kesedihan juga kehilangan Andrew dapat
melakukan hal itu kepadanya”
“kau tahu kenapa banyak
orang bingung dalam menentukan pasangan hidupnya?”
“karena itu buat seumur
hidup?”
“hmmm pernyataan mu tidak sebenarnya salah akan tetapi otak
manusia sebenarnya dalam menentukan pasangan dari 3 hal, Hasrat dia, Orang yang
dia pedulikan, dan orang yang ingin dia hidup bersama. sayangnya ketiga hal ini berada di tempat
yang berbeda. Dan ketiga bagian ini jarang memunculkan 1 orang yang sama”
Hening
berapa lama untuk mencerna omongan dari Suhu Yo
“dan itu yang dirasakan
oleh maria. Dia mencintai marco akan tetapi dia tanpa sadar sudah menyanyangi
Andrew yang telah begitu baik padanya. Sekarang dia harus menelan pil pahit itu
sekarang”
“pil pahit yang bernama
Penyesalan”
Angin bersemilir hangat pada siang
hari itu. Kendaraan itu berjalan kembali kekediaman detektif